Cara Penggunaan obat-obat khusus (insulin, salep mata, inhaler, suppositoria, dll)
Petunjuk
Praktis Penggunaan Obat
Informasi
yang disampaikan dalam bahasa yang jelas dan lugas misalnya mengenai cara pemberian
obat tetes mata pada anak atau cara menggunakan inhaler aerosol, seringkali
tidak dapat diperoleh dengan mudah. Lampiran ini merupakan petunjuk praktis
penggunaan obat yang berisi tentang petunjuk praktis penggunaan berbagai
bentuk sediaan obat secara terperinci dan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Informasi ini perlu diketahui oleh semua tenaga kesehatan (petugas penyerah
obat, perawat, dokter, apoteker) agar dapat menjelaskan dengan tepat kepada
pasien mengenai cara penggunaan setiap bentuk sediaan obat.
a) TETES
MATA
Cuci
tangan lebih dahulu.
Jangan
menyentuh ujung penetes.
Mata
melihat ke atas.
Tarik
kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.
Letakkan
penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa menyentuh
mata.
Teteskan
sesuai dosis yang telah ditentukan.
Tutup
mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
Kelebihan
cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
Jika
lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan,
tunggu sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan.
Tetes
mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung selama
beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau
apoteker.
b) PEMBERIAN
TETES MATA PADA ANAK
Minta
anak bersandar dengan kepala lurus.
Mata
anak dalam keadaan tertutup.
Teteskan
sesuai dosis yang ditentukan ke dalam sudut dalam mata.
Jaga
agar kepala tetap tegak.
Bersihkan
cairan yang berlebih.
c) SALEP
MATA
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Ujung
tube salep jangan tersentuh apapun.
Kepala
sedikit menengadah.
Pegang
tube dengan satu tangan, dan tarik kelopak mata bagian bawah dengan tangan lain
sehingga terbentuk cekungan.
Oleskan
sejumlah dosis yang telah ditentukan.
Tutup
mata selama dua menit.
Bersihkan
kelebihan salep dengan kertas tissu.
Bersihkan bagian tepi tube dengan kertas tissu lain.
Langkah
4 dan 5
d) TETES
TELINGA
Hangatkan
tetes telinga dengan cara digenggam dalam telapak tangan atau ketiak untuk
beberapa menit. Jangan menggunakan aliran air panas dari kran, karena suhunya
menjadi tidak terkontrol.
Kepala
dimiringkan ke samping atau berbaring dengan posisi telinga ke atas.
Tarik
daun telinga sedemikian rupa sehingga lubang telinga terbuka lebar.
Teteskan
sesuai dosis yang ditentukan.
Tunggu
lima menit sebelum meneteskan obat pada telinga lainnya.
HANYA
jika direkomendasikan untuk menutup telinga, gunakan kapas untuk menutup
saluran lubang telinga setelah meneteskan obat.
Obat tetes telinga seharusnya tidak menyebabkan rasa terbakar atau menyengat lebih dari beberapa menit.
Langkah
1
Langkah 2 dan 3
e) TETES
HIDUNG
Lebarkan
lubang hidung.
Posisi
duduk dan kepala dimiringkan kebelakang atau berbaring dengan diganjal bantal
di bawah bahu; jaga agar kepala tetap tegak.
Masukkan
ujung alat penetes sedalam satu cm ke dalam lubang hidung.
Teteskan
sesuai dosis yang ditentukan.
Kepala
segera dicondongkan jauh ke depan sehingga posisi kepala berada diantara lutut
(lihat gambar).
Kembali
tegak setelah beberapa detik, tetesan akan mengalir ke kerongkongan atas.
Jika
diperlukan, ulangi tahapan di atas untuk lubang hidung yang lain.
Bilas alat penetes dengan air mendidih.
Langkah 2 dan 3
Langkah 5
f) SEMPROT HIDUNG
Lebarkan
lubang hidung.
Duduk
dengan kepala sedikit menunduk.
Kocok
obat.
Masukkan
ujung sediaan di satu lubang hidung.
Tutup
mulut dan lubang hidung yang lain.
Semprotkan
obat dengan cara menekan alat/wadah, dan hisap pelahan-lahan.
Cabut
ujung sediaan dari hidung dan kepala dimiringkan ke depan sehingga posisi
kepala diantara lutut.
Kembali
tegak setealh beberapa detik; obat akan mengalir ke kerongkongan.
Bernafas
melalui mulut.
Ulangi
prosedur untuk lubang hidung yang lain, jika diperlukan.
Bilas
ujung sediaan dengan air mendidih.
Langkah 4 dan 5
Langkah 7
g) TRANSDERMAL
PATCH
Untuk
letak penempelan patch lihat instruksi yang terdapat pada kemasan
obat atau konsultasikan dengan apoteker.
Jangan
ditempelkan pada kulit yang memar atau luka.
Jangan
ditempelkan dalam lipatan kulit atau di bawah pakaian ketat. Pindahkan
tempat patch setiap periode tertentu.
Pasang patch dengan
tangan yang bersih dan kering.
Bersihkan
dan keringkan tempat pemasangan patch.
Ambil patch dari
wadah, jangan sentuh bagian obatnya.
Tempelkan
pada kulit dan tekan kuat. Gosok bagian tepi agar menempel.
Lepaskan dan ganti sesuai petunjuk.
Langkah 7
Langkah 8
h) AEROSOL
Batuk
dan keluarkan dahak sebanyak mungkin.
Kocok
aerosol sebelum digunakan.
Pegang
aerosol sesuai petunjuk pada instruksi (biasanya dibalik).
Tangkupkan
bibir pada mulut sediaan.
Condongkan
kepala ke belakang sedikit.
Keluarkan
nafas pelan-pelan, kosongkan udara sebanyak mungkin dari paru-paru.
Tarik
nafas dalam-dalam dan semprotkan aerosol, jaga agar lidah tetap dibawah.
Tahan
nafas selama sepuluh sampai lima belas detik.
Keluarkan
nafas melalui hidung.
Berkumur
dengan air hangat.
i)
INHALER DENGAN KAPSUL
Batuk
dan keluarkan dahak sebanyak mungkin.
Tempatkan
kapsul dalam inhaler sesuai petunjuk.
Hembuskan
nafas pelan-pelan dan kosongkan paru-paru semaksimal mungkin.
Tempatkan
mulut sediaan diantara bibir dengan rapat.
Condongkan
kepala kebelakang sedikit.
Tarik
nafas dalam-dalam melalui inhaler.
Tahan
nafas selama 10 – 15 detik.
Keluarkan
nafas melalui hidung.
Berkumur
dengan air hangat.
Langkah 4 Langkah 5
j)
SUPOSITORIA
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Buka
pembungkus obat (jangan dibuka jika supositoria terlalu lunak).
Jika
supositoria terlalu lunak sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi masih dalam
kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau dipegang di bawah aliran air
dingin), kemudian setelah agak keras keluarkan dari kemasannya.
Lembutkan
bagian tepi yang mungkin tajam dengan dihangatkan dalam tangan.
Lembabkan
supositoria dengan air dingin.
Berbaring
miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut ke arah badan dan angkat lutut
(lihat gambar).
Masukkan
obat kedalam anus secara perlahan dengan bagian yang bulat terlebih dahulu,
dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
Tetap
berbaring selama beberapa menit.
Cuci
tangan.
Usahakan
untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.
Langkah 6
k) TABLET
VAGINA DENGAN APLIKATOR
Cuci
tangan.
Keluarkan
tablet dari pembungkus.
Tempatkan
tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator.
Berbaring
telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
Sisipkan
secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan vagina sedalam
mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
Tekan
ujung aplikator sehingga tablet terlepas.
Tarik
aplikator.
Buang
aplikator jika merupakan alat sekali pakai.
Bila
bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator dengan sabun dan
air hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai.
Cuci
tangan.
Langkah 4 dan 5
Langkah 6
l)
TABLET VAGINA TANPA APLIKATOR
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Buka
pembungkus tablet.
Celupkan
tablet dalam air suam-suam kuku untuk sekedar melembabkan.
Berbaring
telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
Sisipkan
secara pelan-pelan tablet ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan.
Cuci
tangan.
Langkah 4 dan 5
m) PENGGUNAAN
KRIM, SALEP DAN GEL VAGINA
(umumnya
obat-obat ini disertai aplikator)
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Buka
tutup tube yang berisi obat.
Pasang
aplikator pada tube.
Tekan
tube sampai diperoleh sejumlah yang dibutuhkan dalam aplikator.
Cabut
aplikator dari tube, tahan silindernya.
Oleskan
sedikit krim pada bagian luar aplikator.
Berbaring
telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
Sisipkan
secara pelan-pelan aplikator ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan.
Pegang
silinder dengan tangan lain.
Pegang
silinder dan dengan tangan lain dorong aplikator untuk memasukkan obat ke dalam
vagina.
Keluarkan
aplikator dari vagina.
Buang
aplikator jika merupakan alat sekali pakai atau cuci bersih seluruhnya dengan
air mendidih jika bukan merupakan alat sekali pakai.
Cuci tangan.
Langkah 4 dan 5
Langkah 7 dan 8
n) PENGGUNAAN
SEDIAAN INJEKSI
Ada
dua alasan utama untuk penggunaan sediaan injeksi. Pertama karena memang
dibutuhkan efek yang cepat, dan kedua karena injeksi adalah satu-satunya
bentuk sediaan yang tersedia untuk memenuhi efek yang dibutuhkan. Seorang
dokter harus tahu benar cara penyuntikan bukan hanya pada keadaan gawat darurat
dan situasi lain dimana injeksi memang diperlukan, tetapi juga karena
kadang-kadang perlu untuk memberi instruksi kepada petugas kesehatan lain
(misal : perawat) atau bahkan kepada pasien.
Banyak
sediaan injeksi diresepkan secara tidak perlu sedangkan sediaan tersebut dapat
menimbulkan efek yang berbahaya dan rasa yang tidak nyaman. Selain itu, hampir
semua sediaan injeksi jauh lebih mahal daripada tablet, kapsul dan bentuk
sediaan lainnya. Pada setiap penggunaan sediaan injeksi, pemberi resep harus
mempertimbangkan manfaat risiko dari sediaan, dimana manfaat terapi harus
seimbang dengan risiko efek samping, ketidaknyamanan dan harga yang harus
ditanggung. Pada saat obat disuntikkan, efek-efek tertentu yang diharapkan
maupun efek samping akan terjadi. Orang yang memberikan injeksi harus menyadari
hal ini dan harus menyiapkan antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Hal ini berarti bahwa pemberian injeksi harus dilakukan oleh orang yang
kompeten.
Pemberi
resep juga bertanggunggjawab terhadap penanganan sisa buangan injeksi dan alat
suntiknya yang sudah terkontaminasi. Pasien yang melakukan injeksi di rumah
juga harus mewaspadai hal ini.
o) PETUNJUK
PRAKTIS PENYUNTIKAN
Terlepas
dari teknik khusus dari penyuntikan, ada beberapa aturan umum yang perlu
diperhatikan:
Tanggal
kadaluarsa
Periksa
tanggal kadaluarsa dari masing-masing item termasuk obat dan alat suntiknya.
Jika melakukan layanan panggilan darurat di rumah, periksa semua obat-obat
secara teratur dan yakinkan bahwa semuanya belum kadaluarsa.
Obat
Pastikan bahwa ampul/vial berisi obat yang sesuai dengan kekuatan yang
benar.
Sterilitas
Selama prosedur penyiapan, sterilitas sediaan harus dijaga. Cuci tangan
sebelum menyiapkan sediaan injeksi. Lakukan proses desinfeksi pada lokasi
penyuntikan, misal dengan alkohol 70%.
Gelembung
udara
Pastikan
tidak ada gelembung udara yang tertinggal pada alat suntik. Penting
terutama pada injeksi intravena
Kehati-hatian
Begitu tutup jarum suntik dilepas, diperlukan penanganan kehati-hatian. Jarum
suntik yang tutupnya sudah dilepas jangan tersentuh apapun. Setelah menyuntik,
hati-hati jangan sampai tertusuk jarum atau menusuk orang lain.
Limbah
Pastikan alat bekas pakai dibuang dengan benar agar tidak berbahaya bagi orang
lain atau tidak disalahgunakan.
p) MENYEDOT
CAIRAN SUNTIK DARI AMPUL (kaca, plastik)
Alat/Bahan
yang dibutuhkan :
Alat
suntik dengan ukuran yang tepat, jarum suntik dengan ukuran yang sesuai,
sediaan obat atau cairan dalam ampul, kain kasa.
Teknik
:
1.
Cuci tangan terlebih dahulu.
2.
Pasang jarum pada alat suntik.
3. Turunkan
cairan dari leher ampul dengan mengetukkan jari ke ampul atau ampul digoyang
dengan gerakan memutar ke arah bawah.
4.
Gesekkan alat pemotong sepanjang leher ampul.
5.
Lindungi jari dengan kain kasa jika ampul terbuat dari kaca.
6. Patahkan
bagian atas ampul dengan hati-hati (untuk ampul plastik, dipotong dengan cara
diputar).
7. Sedot
cairan dari ampul.
8.
Keluarkan udara dari alat suntik.
9.
Bersihkan dan rapikan ; buang semua bekas alat dengan benar; cuci tangan.
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
q) MENYEDOT
OBAT SUNTIK DARI VIAL
Alat/Bahan
yang dibutuhkan
Obat
dalam vial dan pelarutnya, alat suntik dengan ukuran sesuai, jarum suntik
dengan ukuran yang tepat (intramuskular, subkutan atau intravena), desinfektan
(alkohol 70%), kain kasa.
Teknik
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Bersihkan
bagian atas vial dengan kapas beralkohol.
Gunakan
alat suntik dengan volume dua kali jumlah obat atau larutan yang dibutuhkan dan
pasang jarum.
Ambil
udara sebanyak mungkin disesuaikan dengan jumlah larutan yang akan disuntikkan.
Masukkan
jarum suntik ke dalam vial , kemudian dibalik sehingga vial ada di atas.
Pompa
udara dari alat suntik ke dalam vial.
Ambil
larutan hingga berlebih 0,1 mL. Pastikan ujung jarum bebas dari cairan.
Tarik
jarum keluar dari vial.
Keluarkan
udara dari alat suntik.
Bersihkan
dan rapikan; buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan.
Langkah 4
Langkah 6
Langkah 7
r) MELARUTKAN
SERBUK OBAT
Alat/Bahan
yang dibutuhkan
Vial
berisi serbuk obat yang akan dilarutkan, alat suntik dengan jumlah pelarut yang
sesuai, jarum dengan ukuran yang tepat (intravena, subkutan atau intramuskular)
pada alat suntik, desinfektan (alkohol 70%), jarum suntik, kain kasa.
Teknik
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Bersihkan
bagian atas vial berisi serbuk obat dengan kapas beralkohol.
Masukkan
jarum ke dalam vial, pegang bagian atas secara seksama.
Ambil
udara sebanyak mungkin disesuaikan dengan jumlah pelarut yang sudah ada dalam
alat suntik.
Injeksikan
hanya cairan ke dalam vial, bukan udaranya.
Kocok
vial.
Kocok
vial kearah atas dan bawah. Balik vial hingga posisi bagian atas vial ada di
bawah.
Suntikkan
udara kedalam vial.
Ambil
seluruh larutan (tanpa udara).
Keluarkan
udara dari alat suntik.
Bersihkan
dan rapikan; buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan.
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 7
s) INJEKSI
SUBKUTAN
Alat/Bahan
yang dibutuhkan
Alat
suntik berisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik (ukuran 25
Gauss,pendek dan tipis, terpasang pada alat suntik), cairan desinfektan
(alkohol 70%), kapas, plester.
Teknik
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Tenangkan
pasien dan jelaskan prosedur penyuntikan.
Bersihkan
lokasi penyuntikan (lengan atas, paha, dan perut).
Oleskan
desinfektan pada kulit lokasi penyuntikan.
“Cubit”
lipatan kulit.
Suntikkan
jarum bagian bawah dasar lipatan kulit dengan kemiringan 20 – 30 derajat.
Lepaskan
cubitan.
Tarik
udara secara perlahan. Jika keluar darah, cabut jarum, pindahkan ke lokasi
baru, jika mungkin, dan mulai kembali dari langkah 4.
Suntikkan
secara perlahan (0,5 – 2 menit).
Tarik
jarum suntik secara cepat.
Tekan
kapas steril pada bekas suntikan. Tempelkan dengan bantuan plester.
Perhatikan
reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
Bersihkan
dan rapikan , buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan.
Langkah 3
Langkah 5
Langkah 6
t) INJEKSI
INTRAMUSKULAR
Alat/Bahan
yang dibutuhkan
Alat
suntik berisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik (22 Gauss,
panjang dan agak tebal; terpasang pada alat suntik), cairan desinfektan
(alkohol 70%), kapas, plester.
Tehnik
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Tenangkan
pasien dan jelaskan prosedur penyuntikan.
Cari
lokasi penyuntikan (lateral upper quadrant major gluteal muscle, lateral
side of upper leg, deltoid muscle).
Oleskan
desinfektan.
Minta
pasien untuk melemaskan otot.
Suntikkan
jarum suntik dengan cepat dengan kemiringan 90 derajat (perhatikan kedalaman).
Tarik
udara secara perlahan; Jika keluar darah, cabut jarum, pindahkan ke lokasi
baru, jika mungkin , dan mulai kembali dari langkah 4.
Suntikkan
perlahan (agar tidak terlalu sakit).
Tarik
jarum suntik secara cepat.
Tekan
kapas steril di bekas suntikan. Tempelkan dengan bantuan plester.
Perhatikan
reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
Bersihkan
dan rapikan, buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan.
Langkah 4
Langkah 6
Langkah 7
u) INJEKSI
INTRAVENA
Alat/Bahan
yang dibutuhkan
Alat
suntik berisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik (20 Gauss,
panjang dan agak tebal; terpasang pada alat suntik), cairan desinfektan
(alkohol 70%), kapas, plester.
Teknik
Cuci
tangan terlebih dahulu.
Tenangkan
pasien dan jelaskan prosedur penyuntikan.
Buka
lengan baju pada bagian lengan atas sepenuhnya.
Anjurkan
pasien agar santai dan pegang lengan pada bagian bawah vena yang akan disuntik.
Siapkan
torniket dan cari vena yang diinginkan.
Tunggu
sampai vena menggembung.
Oleskan
desinfektan.
Stabilkan
pembuluh darah dengan menarik kencang di arah membujur dari vena tersebut.
Lakukan ini dengan tangan lain yang bukan digunakan untuk menyuntikkan jarum.
Suntikkan
jarum dengan kemiringan sekitar 35 derajat.
Tusuk
kulit dan dan gerakkan jarum sedikit ke dalam vena (3 – 5 mm).
Pegang alat
suntik dan jarum agar berada pada posisi stabil.
Jika
darah keluar, pegang alat suntik dengan kencang agar stabil, berarti
benar berada dalam vena. Jika tidak tampak, harus dicoba lagi.
Kendurkan
torniket.
Suntikkan
perlahan. Amati kemungkinan rasa sakit, bengkak, hematoma; jika merasa ragu,
apakah posisi masih dalam vena, sedot alat suntik lagi.
Cabut
jarum secara cepat. Tekan kapas steril pada bekas suntikan. Kencangkan dengan
plester.
Perhatikan
reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
Bersihkan dan rapikan, buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan.
Langkah
8
Langkah 9
Langkah 11-14
Komentar
Posting Komentar